Politeknik Pelayaran Barombong atau Poltekpel Barombong merupakan sekolah transportasi dibawah Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang telah menghasilkan ribuan pelaut handal dan mempunyai daya saing yang tinggi.
Diresmikan oleh Menteri Perhubungan pada tanggal 28 Juni 1980 dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran Dasar (BPLPD) dan kemudian diubah namanya menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong, lalu dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI (PM) nomor PM 29 Tahun 2019 tanggal 15 April 2019 berubah menjadi Politeknik Pelayaran Barombong.
Poltekpel Barombong mempunyai Program Diklat Keahlian yang akan mendapatkan Sertifikat Kompetensi (Certificate of Competency/CoC) yang terdiri dari Diklat Pelaut Pembentukan dan Diklat Peningkatan Keahlian Pelaut. Selain itu, Poltekpel Barombong juga mempunyai Program Diklat Keterampilan (Certificate of Proficiency/CoP) yaitu diklat yang diperuntukkan bagi calon pelaut dan pelaut untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan The International Convention on Standards of Training, Certification and Watchkeeping for Seafarers (STCW), 1978 amandemen 2010, suatu persyaratan sesuai standar internasional bagi pelaut-pelaut di dunia yang ditentukan oleh International Maritime Organization (IMO).
Dengan visi menjadi perguruan tinggi pelayaran niaga yang profesional, mandiri dan berwawasan global, Poltekpel Barombong yakin dapat menghasilkan pelaut yang berdaya saing tinggi, prima, profesional, beretika dan membanggakan. Beberapa alumni BPLPD/BP2IP Barombong yang sudah berkarya di Kementerian Perhubungan dan juga perusahaan-perusahaan nasional dan internasional.
Menurut Master Plan of Manpower Development and Training pada tahun 1970-an, armada nasional Indonesia membutuhkan tenaga pelaut dasar sebanyak 1.350 orang per tahun. Oleh karena itu, pada Januari 1974, Presiden Soeharto bersama dengan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka berkenan membicarakan kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Jepang dalam memenuhi kebutuhan pelaut tingkat dasar.
Pada Mei 1975, tim survey dari Jepang yang dipimpin oleh Prof. Fumio Shitani memformulasikan basic design dan lokasi pembangunan Rating School di 3 (tiga) lokasi yaitu Belawan (Sumatera Utara), Ujung Pandang, dan Ambon. Pada tahun 1977, dilakukan survey khusus di Ujung Pandang yang hasilnya menunjukkan bahwa Barombong merupakan lokasi terbaik untuk pembangunan tersebut dan kemudian ditindak lanjuti dengan dilakukan perjanjian kerjasama antara Pemerintah Jepang yang diwakili oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia Hidemichi Kira dan Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Menteri Luar negeri saat itu Jenderal Maraden Panggabean.
Maret 1978 sampai dengan Maret 1980 merupakan masa pembangunan infrastruktur melalui dana grant (hibah) dari Pemerintah Jepang sebesar ¥ 1.050.000,00 dengan dana pendukung sebesar Rp 941.000,00 dari pemerintah RI. Pada pertengahan Maret 1980, gedung beserta fasilitasnya diserahkan oleh Pemerintah Jepang kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
28 Juni 1980 dilakukan peresmian gedung dan fasilitasnya oleh Menteri Perhubungan RI Roesmin Nurjadin dengan nama Balai Pendidikan dan Latihan Pelayaran Dasar (BPLPD) Barombong. Hingga kini, setiap tanggal 28 Juni diperingati sebagai hari ulang tahun BPLPD/BP2IP/Poltekpel Barombong.
Sejak diresmikan pada tahun 1980 hingga tahun 1983, BPLPD Barombong melaksanakan program Diklat Pelaut Dasar (Rating), dari Angkatan I sampai angkatan IV meluluskan sebanyak 827 orang dengan peserta Diklat tersebut adalah pegawai laut dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dan berbagai perusahaan pelayaran seperti PT. Pelni, PT. Bahtera Adiguna, PT. Gesturi Lloyd, PT. Samudera Indonesia, PT. Djakarta Lloyd, PT. Pertamina dan PT. Trikora Lloyd.
Sejak Agustus 1983, BPLPD Barombong melaksanakan Program Diklat Pelaut Dasar (PD) tingkat I, II dan III yang sebagai angkatan pertama tarunanya adalah Taruna SMKTA BPLP Ujung Pandang (sekarang Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar) angkatan XVIII sebanyak 73 Taruna jurusan Nautika dan Teknika.
Setelah tahun-tahun awal pendiriannya, BPLPD Barombong semakin berkembang dengan menambah fasilitas-fasilitas penunjang seperti Kapal Latih, Fire Ground (Laboratorium Fire Fighting) pada tahun 1984, Laboratorium/Simulator Radar, Steering Trainer Automation dan Boiler serta penambahan fasilitas peralatan Sea Survival pada tahun 1988, pembangunan Aula, Model Kapal Tanker, Mesjid dan Gereja pada rentang 1993 hingga 1994, pembangunan gedung perkantoran (yang hingga kini masih dikenal dengan nama “Gedung Putih”) dan Asrama Antares pada tahun 1995, penambahan pembangunan dermaga/jetty dan pembangunan kolam latih (survival pool) pada tahun 1995,
Selain fasilitas penunjang, BPLPD Barombong juga mengembangkan program-program Diklat lainnya seperti Diklat Penjenjangan yang saat itu memperoleh ijazah Mualim Pelayaran Intersuler (MPI) dan Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI) di tahun 1987, dan Diklat pendek (short course) yang kini disebut sebagai Diklat Keterampilan Pelaut seperti Basic Safety Training (BST), Medical First Aid (MFA), dan masih banyak lagi.
Pada tahun 2002, berdasarkan keputusan Menteri Perhubungan RI No. KM. 76 Tahun 2002 tanggal 2 Oktober, nama BPLPD Barombong berubah menjadi Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran (BP2IP) Barombong.
Dalam perkembangannya, BP2IP Barombong terus melakukan inovasi dan perubahan seiring dengan dinamika pertumbuhan dunia pelayaran baik nasional dan internasional. Fasilitas-fasilitas penunjang terus dibenahi dan ditambah untuk mendukung pembelajaran peserta Diklat, seperti pembangunan ruang kelas, asrama, ruang makan, pembangunan Integrated Navigation and Simulator System (INSS), penggantian kapal latih baru yang dilengkapi dengan fasilitas terkini, serta penambahan fasilitas penunjang lainnya.
Program-program Diklat yang ditawarkan juga terus berkembang, seperti Diklat Pembentukan (Taruna/Taruni) mulai dari Diklat Pelaut (DP) Tingkat V, IV dan III Pembentukan, Diklat Penjenjangan (Peningkatan Keahlian Pelaut) mulai dari Diklat Pelaut Tingkat V, IV dan III Peningkatan, dan penambahan diklat-diklat dalam katagori tambahan guna melengkapi sertifikat keahlian pelaut yaitu Diklat Keterampilan Pelaut.
Di tahun 2019, tata kelola BP2IP Barombong kembali mengalami perubahan. Dengan Peraturan Menteri Perhubungan RI (PM) nomor PM 29 Tahun 2019 tanggal 15 April 2019, BP2IP Barombong berubah kelembagaan menjadi Politeknik Pelayaran Barombong yang namanya secara resmi dipublikasikan saat memperingati hari ulang tahun BPLPD/BP2IP/Poltekpel Barombong pada tanggal 28 Juni 2019 dan nama Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Barombong secara resmi digunakan mulai tanggal 1 Juli 2019.
Semoga bermanfaat, Amin Ya Allah Ya Rabbal 'Alamin!
- Sumber:
- poltekpelbarombong.ac.id
- Sipencatar.com
- Dephub.go.id
- kemenkeu.go.id